Pendiri Majelis Rasulullah SAW
Suatu ketika Habib Munzir bin Fuad Al
Musawa (23 Februari 1973 - 15 September 2013) Pimpinan Majelis Rasululah
SAW ditanya mengenai biografi dirinya pada sebuah forum online yang di asuhnya (Oktober 2005). Kemudian beliau pun menuliskan sebagai berikut :
Ayah saya bernama Fuad Abdurrahman
Al-Musawa, yang lahir di Palembang, Sumatera selatan, dibesarkan di
Makkah Al-Mukarramah, dan kemudian mengambil gelar sarjana di Newyork
University, di bidang Jurnalistik, yang kemudian kembali ke Indonesia
dan berkecimpung di bidang jurnalis, sebagai wartawan luar negeri, di
harian Berita Yudha, yang kemudian di harian Berita Buana, beliau
menjadi wartawan luar negeri selama kurang lebih empat puluh tahun, pada
tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di Cipanas Cianjur Jawa barat.
Nama saya Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa, saya dilahirkan
di Cipanas Cianjur Jawa barat, pada hari jum'at 23 Februari 1973,
bertepatan 19 Muharram 1393 H.
Setelah saya menyelesaikan sekolah
menengah atas, saya mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma'had
Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan,
lalu mengambil kursus bahasa Arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur, lalu
memperdalam lagi Ilmu Syari'ah Islamiyah di Ma'had Al Khairat, Bekasi
Timur, kemudian saya meneruskan untuk lebih mendalami Syari'ah ke Ma'had
Darul Musthafa, Tarim Hadhramaut Yaman.
Selama empat tahun, disana saya
mendalami Ilmu Fiqh, Ilmu tafsir Al Qur'an, Ilmu hadits, Ilmu sejarah,
Ilmu tauhid, Ilmu tasawuf, Mahabbaturrasul SAW, Ilmu dakwah, dan ilmu-ilmu syariah lainnya.
Saya kembali ke Indonesia pada tahun
1998, dan mulai berdakwah, dengan mengunjungi rumah rumah, duduk dan
bercengkerama dengan mereka, memberi mereka jalan keluar dalam segala
permasalahan, lalu atas permintaan mereka maka mulailah saya membuka
majlis, jumlah hadirin sekitar enam orang, saya terus berdakwah dengan
meyebarkan kelembutan Allah SWT, yang membuat hati pendengar sejuk, saya
tidak mencampuri urusan politik, dan selalu mengajarkan tujuan utama
kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.
Bukan berarti
harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dan lain-lain, tapi justru
mewarnai semua gerak-gerik kita dengan kehidupan yang Nabawi. Kalau dia
ahli politik, maka ia ahli politik yang Nabawiy, kalau konglomerat, maka
dia konglomerat yang Nabawiy, pejabat yang Nabawiy, pedagang yang
Nabawiy, petani yang Nabawiy.
Betapa indahnya keadaan ummat apabila
seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawian, sehingga
antara golongan miskin, golongan kaya, partai politik, pejabat
pemerintahan terjalin persatuan dalam kenabawiyan.
Inilah Dakwah Nabi
Muhammad SAW yang hakiki, masing masing dengan kesibukannya tapi hati mereka
bergabung dengan satu kemuliaan, inilah tujuan Nabi saw diutus, untuk
membawa rahmat bagi sekalian alam.
Kini majelis taklim saya yang
dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah sekitar tiga ribu
hadirin, saya sudah membuka puluhan majlis taklim di seputar Jakarta
Pusat. Saya juga sudah membuka majlis di seputar pulau jawa, yaitu:
- Jawa Barat : Ujungkulon Banten, Cianjur, Bandung, Majalengka, Subang.
- Jawa Tengah : Slawi Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Solo, Sukoharjo, Jepara, Semarang.
- Jawa timur : Mojokerto, Malang, Sukorejo, Tretes, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo.
- Bali : Denpasar, Klungkung, Negara, Karangasem.
- NTB : Mataram Ampenan
- Luar Negeri : Singapura, Johor, Kuala Lumpur.
Namun kini kesemua kunjungan keluar Jakarta telah saya cukupkan setahun sekali dengan perintah Guru saya. Dan
saya pun telah menjadi Narasumber di beberapa stasion TV swasta, yaitu
di Indosiar untuk acara Embun Pagi tayangan 27 menit, di ANTV untuk
acara Mutiara Pagi tayangan 27menit, RCTI, TPI, Trans TV dan LA TV.
Saya
membina puluhan majelis di Jakarta, yang kesemuanya mendapat giliran
jadwal kunjungan sebulan sekali, selain Majelis Induk di Masjid
Al-Munawar Pancoran Jakarta Selatan yang diadakan setiap Senin malam dan
setiap malam Jumat di kediaman saya, maka padatlah jadwal saya setiap
malamnya sebulan penuh, namun tuntutan dari wilayah wilayah baru terus
mendesak saya, maka saya terus berusaha memberi kesempatan kunjungan
walaupun dg keterbatasan waktu. Email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com
Demikianlah sekilas dari Biografi saya, untuk memperjelas gerakan
dakwah yang saya jalankan, semoga limpahan rahmat Allah swt bagi mereka
yang berminat menerima seruan seruan Kelembutan Allah swt, Amin
Allahumma Amin. Demikian Biografi ini saya buat.
Demikian
biografi singkat yang oleh Habib Munzir bin Fuad Al Musawa diceritakan
sendiri. Setiap Habib atau Sayyid atau Syarif, memiliki silsilah yang
bersambung kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam.
Silsilah Habib Munzir bin Fu'ad Al Musawa
Berikut adalah silsilah beliau: Al-Allamah wal Fahamah Sayyidi Syarif Al-Habib Munzir bin
- Fuad bin
- Abdurrahman bin
- Ali bin
- Abdurrahman bin
- Ali bin
- Aqil bin
- Ahmad bin
- Abdurrahman bin
- Umar bin
- Abdurrahman bin
- Sulaiman bin
- Yaasin bin
- Ahmad Al-musawa bin
- Muhammad Muqallaf bin
- Ahmad bin
- Abubakar Assakran bin
- Abdurrahman Assegaf bin
- Muhammad Mauladdawilah bin
- Ali bin
- Alwi Alghayur bin
- Muhammad Faqihil Muqaddam bin
- Ali bin
- Muhammad Shahib Marbath bin
- Ali Khali’ Qasim bin
- Alwi bin
- Muhammad bin
- Alwi bin
- Ubaidillah bin
- Ahmad Almuhajir bin
- Isa Arrumiy bin
- Muhammad Annaqib bin
- Ali Al Uraidhiy bin
- Jakfar Asshadiq bin
- Muhammad Albaqir bin
- Ali Zainal Abidin bin
- Husein dari Fathimah Azahra Putri Rasululullah SAW.
Guru-Guru dan Salah Satu Sanad Guru Habib Munzir Al Musawa
Adapun guru-guru beliau antara lain:
- Habib Umar bin Hud Al-Athas (cipayung),
- Habib Aqil bin Ahmad Alaydarus,
- Habib Umar bin Abdurahman Assegaf,
- Habib Hud Bagir Al-Athas
Di pesantren Al-Khairat beliau belajar kepada
- Ustadz Al-Habib Nagib bin Syeikh Abu Bakar
Di Hadramaut beliau belajar kepada
- Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh
Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin
Syeikh Abu Bakar bin Salim (Rubath Darul Mustafa)
- juga sering hadir di majelisnya Al-Allamah Al-Arifbillah Al-Habib Salim Asy-Syatiri (Rubath Tarim).
Dan yang paling berpengaruh di dalam membentuk kepribadian beliau adalah
- Guru mulia Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh
Al-Arifbillah Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin
Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Sanan keilmuan beliau adalah:
- Al-Habib Munzir bin fuad Al-Musawa berguru kepada
- Guru Mulia Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Musnid Al-Arifbillah
Sayyidi Syarif Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syeikh Abu
Bakar bin Salim,
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdulqadir bin Ahmad Assegaf,
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdullah Assyatiri,
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (simtuddurar),
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Abdurrahman Al-Masyhur (shohibulfatawa),
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdullah bin Husen bin Thohir,
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Umar bin Seggaf Assegaf,
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Hamid bin Umar Ba’alawiy,
- Al-Allamah Al-Habib Al-Hafizh Ahmad bin Zein Al-Habsyi,
- Al-Imam Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad (shohiburratib),
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Husein bin Abubakar bin Salim, (kepada ayahnya)
- Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Abubakar bin Salim (fakhrulwujud),
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman Syahabuddin,
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdurrahman bin Ali (Ainulmukasyifiin), (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Ali bin Abubakar (assakran), (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf, (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Habib Abdurrahman Assegaf, (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Muhammad Mauladdawilah, (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Musnid Al-Habib Ali bin Alwi Al-ghayur, (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Hafizh Al-Imam faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali Ba’alawiy, (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ali bin Muhammad Shahib Marbath, (kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Muhammad Shahib Marbath bin Ali,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ali Khali’ Qasam bin Alwi,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Alwi bin Muhammad,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Muhammad bin Alwi,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Alwi bin Ubaidillah,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa Arrumiy,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqib,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Muhammad Annaqib bin Ali Al-Uraidhiy,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ali Al-Uraidhiy bin Ja’far Asshadiq,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ja’far Asshadiq bin Muhammad Al-Baqir,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin,(kepada ayahnya)
- Al-Allamah Al-Imam Ali Zainal Abidin Assajjad,(kepada ayahnya)
- Al-Imam Husein ra,(kepada ayahnya)
- Al-Imam Ali bin Abi Thalib ra,(kepada ayahnya)
Dan beliau berguru kepada Semulia-mulia
Guru, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW, maka sebaik-baik bimbingan guru
adalah bimbingan Rasulullah SAW.
Wafat
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Jakarta Pusat, pada Ahad 15 September 2013 atau 9 Dzul-Qa'dah 1434 H, sekitar pukul 15.30 WIB.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
"Hanyalah yang memiliki khasy-yah (takut) kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adalah para 'ulama". (QS. Fathir : 28)
Posting Komentar